POLA MANAJEMEN KOPERASI
A.
Pengertian Manajemen dan Perangkat
Organisasi
Pengertian
Manajemen
Guna mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen
yang baik. Sedangkan ketika kita berbicara tentang manajemen koperasi, selain definisi
atau makna dari koperasi, maka kita perlu tahu arti kata manajemen. Dalam
literatur banyak cara orang mendefinisikan manajemen. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusaahaan dan organisasi. Pengertian managemen menurut oxford adalah “the
process of dealing with or controlling people or things” (proses berurusan
dengan atau mengendalikan orang atau benda). Meskipun berbeda-beda di dalam
mendefinisikan pengertian manajemen pada umumnya mereka menyetujui unsur dasar
dan tujuan yang sama dari manajemen. G. Terry mendefinisikan bahwa : “Manajemen
adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama
menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.
Lebih lanjut G. Terry
menjelaskan fungsi-fungsi Manajemen sebagai berikut:
- Planning
(Perencanaan)
- Organizing
(Pengorganisasian)
- Actuating
(Penggerakan untuk bekerja)
- Controlling
(Pengawasan/Pengendalian)
Sedangkan Griffin mengungkapkan salah satu definisi yang lengkap tentang
manajemen dalam bukunya yang berjudul “Management (Ensiklopedia ekonomi, Bisnis
dan Manajemen, 1992)”, sebagai berikut : “Manajemen adalah proses merencanakan
dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber
daya manusia, keuangan, fisik dan informasi guna mencapai sasaran organisasi
dengan cara yang efisien dan efektif.”
Sedangkan organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Menurut UU No.25/1992 yang
termasuk perangkat organisasi koperasi adalah :
- Rapat
Anggota
- Pengurus
- Pengawas
Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota
dengan menetapkan :
- Anggaran
dasar
- Kebijakan
umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
- Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian
pengurus dan pengawas
- Rencana
kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
- Pembagian
SHU
- Penggabungan,
peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
Pengertian
Koperasi
Koperasi merupakan sebuah lembaga keuangan yang cukup populer di Indonesia,
terutama di kalangan masyarakat bawah dan menengah. Koperasi utamanya mulai
populer semenjak era Presiden Suharto. Menurut UU No. 25/1992, Koperasi
didefinisikan sebagai: “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau
Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan azas kekeluargaan”. Sedangkan Moh. Hatta, yang notabene merupakan
Bapak Koperasi Indonesia, mendefinisikan Koperasi sebagai berikut : “Koperasi
adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong menolong”.
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
- Fay (
1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang
terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan dari sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
- M
Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya
sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya
- R.S.
Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh
mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.
- Paul
Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.
- Margaret
Digby
Koperasi adalah kerja
sama dan siap untuk menolong.
Pengertian
Manajemen Koperasi
Definisi manajemen koperasi yang sering
dipakai adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi, definisi ini tidak akan anda temukan dalam
jurnal manajemen koperasi manapun karena saya memang ini adalah hasil pemikiran
saya yang saya rumuskan sendiri.
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu
diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu
dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
Rapat
Anggota
Rapat Anggota merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota
sebagai pemilik. Wewenang Rapat Anggota diantaranya adalah menetapkan AD/ART,
yaitu:
- Kebijakan
Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
- Memilih,
mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
- RGBPK
dan RAPBK
- Pengesahan
pertanggung jawaban pengurus pengawas.
- Amalgamasi
dan pembubaran koperasi
Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRA dianggap sah
apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta, tetapi untuk beberapa
kasus jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.
Pengurus
Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi,
artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak
keluar dari koridor keputusan RA. Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak
berdiri sendiri dengan pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang
tetrdiri atas beberapa anggota pengurus.
Tugas
dan kewajiban pengurus koperasi
Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT. Untuk
melaksanakan tugas pengurus berkewajiban :
- Pengurus
koperasi berkewajiban mengajukan proker
- Pengurus
koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan
- Pertanggungjawaban
- Pengurus
koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan
- Inventaris
- Pengurus
koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
- Pengurus
koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
Wewenang
Pengurus koperasi
- Pengurus
berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.
- Pengurus
berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk
kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.
- Pengurus
berwenang memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian
anggota sesuai ketentuan AD/ART.
Tanggung
Jawab Pengurus koperasi
Pengurus koperasi bertanggung jawab atas segala upaya yang berhubungan
dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.
Pengawas
Pengawas dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga
idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk
menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi,
AD/ART koperasi dan keputusan RA.
Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai
berikut.
- Pengawas
koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
- pengawas
wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan
hasil laporanya kepada pihak ketiga
- Pengawas
koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan
mendapatkan keterangan yang diperlukan.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab
atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal
untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang
bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai
tujuan perusahaan (Robert Tanembaum).
Tugas-tugas
manajer
- Siklus
pengambilan keputusan, POSDC, penilaian dan pelaporan
- Manajer
harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu
bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
- Harus
berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.Harusmembina bawahannya agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
- Manajer
harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen dengan baik.
- Manajer
harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.
Tingkatan
manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan
menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama
(biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih
besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area,
manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management)
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula
dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi
yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Peran
manajer
Henry
Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia
kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama
adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk
anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional,
meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi
peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas
yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
B.
Keterampilan manajer
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
C.
Pendekatan Sistem pada Koperasi
Menurut
Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
- Organisasi
dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan sifat-sifat social
(pendekatan sosiologi).
- Perusahaan
biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi
pasar (pendekatan neo klasik)
Interprestasi
dari Koperasi sebagai Sistem
Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari
orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio
technological system yang selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan
sehingga dapat dianggap sebagai sistem terbuka, sistem ini ditujukan pada
target dan dihadapkan dengan kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.
Cooperative
Combine
- System
sosio teknis pada substansinya
Sistem terbuka pada lingkungannya, systemdasar target pada tugasnya dan
sistem ekonomi pada penggunaan sumber-sumber.
- Semua
pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal
Dipengaruhi oleh hubungan sistem, demikian juga dilihat dari sudut pandang
ekonomi, tidak cukup hanya melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga
berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara
anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok
koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan
lain. Contoh Cooperative Interprise Combine:
Koperasi penyediaan alat pertanian, serba usaha, kerajinan, dan industri. Tugas
usaha pada Sistem Komunikasi (BCS).
- The
Businnes function Communication System (BCS)
Sistem hubungan antara unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang
berhubungan dengan pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha
anggotaa mengenai beberapa tugas perusahaan. Sistem Komunikasi antar anggota
- Interpersonal
Communication System (ICS)
Hubungan antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota
dengan koperasi yang berjalan. ICS meliputi pembentukan/terjadi system target
dalam koperasi gabungan.
Sistem
Informasi Manajemen Anggota.
- Koordinasi
dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC),
koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya
membutuhkan informasi yang baik.
- Manajemen
memberikan informasi pada anggota, informasi yang khusus untuk
penganalisaan.hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal
mungkin. Dimensi struktural dari Cooperative Combine (CC).
- Konfigurasi
ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut.
- Sifat-sifat
dari anggota sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut
pandang anggota.
- Intensitas
kerjasama semakin banyak anggota semakin tinggi intensitas
kerjasama atau tugas manajemen.
- Distribusi
kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan.
- Formalisasi
kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima
dan menyesuaikan perubahan.
- Stabilitas
kerjasama.
- Tingkat
stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi,
kebutuhan bergabung dan lain-lain.
SUMBER:
https://imeldanurlaila14.wordpress.com/2016/11/09/vi-pola-manajemen-koperasi/
Komentar
Posting Komentar