Postingan
Menampilkan postingan dari November, 2016
SISTEM PENGETAHUAN SEBAGAI UNSUR KEBUDAYAAN
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Artikel Tentang Sistem Pengetahuan Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, logika, atau kegiatan-kegiatan yang bersifat coba-coba ( trial and error ). Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 t
CONTOH UNSUR INTRINSIK DAN SINOPSIS SALAH SATU JUDUL KARYA SASTRA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sinopsis Dia Adalah Dilanku 1990 (1) Novel Dilan- Cinta, walaupun sudah berlalu sekian lama, tetap saja, saat dikenang begitu manis. Milea, dia kembali ke tahun 1990 untuk menceritakan seorang laki-laki yang pernah menjadi seseorang yang sangat dicintainya, Dilan. Laki-laki yang mendekatinya (milea) bukan dengan seikat bunga atau kata-kata manis untuk menarik perhatiannya. Namun, melalui ramalan seperti tergambarkan pada penggalan cerita berikut : “Aku ramal, nanti kita bertemu di kantin.” – Dilan – halaman. 20 Tapi, sayang sekali ramalannya salah. Hari itu, Milea tidak ke kantin karena ia harus membicarakan urusan kelas dengan kawan-kawannya. Sebuah cara sederhana namun bikin senyum dipilih Dilan untuk kembali menarik perhatian dari Milea. Dian mengirim Piyan untuk menyampaikan suratnya yang isinya : “Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin. Ternyata salah. Maaf, tapi ingin meramal lagi : besok kita akan bertemu.” – Dilan – halaman. 22 Tunggu, besok yang d