PERIODISASI PROSA, SENI DAN MIND MAPING
PERIODISASI
PROSA
A.
Karya Sastra Bentuk Prosa
Karangan prosa ialah karangan
yang bersifat menerangjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah
atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Pada dasarnya karya bentuk
prosa ada dua macam, yakni karya sastra yang bersifat sastra dan
karya sastra yang bersifat bukan sastra. Yang bersifat sastra
merupakan karya sastra yang kreatif imajinatif, sedangkan karya
sastra yang bukan astra ialah karya sastra yang nonimajinatif.
Jenis-jenis
Prosa
-
Prosa Fiksi
Prosa
fiksi adalah prosa yang berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh
pengarangnya. Isi cerita yang dibuat tidak sepenuhnya berdasarkan
pada fakta yang terjadi. Prosa fiksi ini disebut juga karangan narasi
sugestif/imajinatif.
Contoh
prosa fiksi : Cerpen, novel, dan dongeng
-
Prosa Nonfiksi
Prosa
nonfiksi merupakan karangan yang dibuat bukan berdasarkan
rekaan/khayalan sang pengarang, tetapi berisi hal-hal berupa
informasi faktual ( kenyataan ) atau berupa pengamatan pengarang.
Jenis prosa non fiksi ini juga disebut karangan semi ilmiah
Contoh
Prosa nonfiksi : Artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi,
tips, reportase, jurnalisme baru, iklan dan pidato.
-
Prosa Deskripsi
Prosa
deskripsi adalah karangan yang isinya menggambarkan suatu objek
sehingga pembaca seolah – oleh melihat sendiri objek yang
digambarkan itu.
-
Prosa Narasi
Prosa
narasi adalah karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah – olah mengalami
kejadian yang diceritakan itu.
-
Prosa Eksposisi
Prosa
eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau
informasi dengan sejelas – jelasnya.
-
Prosa Argumentasi
Prosa
argumentasi adalah karangan yang berisi idea tau gagasan yang
dilengkapi data – data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk menyatakan persetujuannya.
-
Prosa Persuasi
Prosa
persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara – cara
tertentu, bersingfat ringkas, menarik pembaca, hingga pembaca
terhanyut oleh siratan ininya.
Macam Karya Sastra Bentuk Prosa
Dalam khasanah sastra Indonesia
dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut temanya, yakni karya
sastra lama dan karya sastra baru. Hal itu juga berlaku bagi karya
sastra bentuk prosa. Jadi, ada karya sastra prosa lama dan karya
sastra prosa baru.
Perbedaan prosa lama dan prosa
baru menurut Dr. J. S. Badudu adalah:
Prosa
lama:
-
Cenderung bersifat stastis, sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan secara lambat.
-
Istanasentris ( ceritanya sekitar kerajaan, istana, keluarga raja, bersifat feodal).
-
Hampir seluruhnya berbentuk hikayat, tambo atau dongeng. Pembaca dibawa ke dalam khayal dan fantasi.
-
Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab.
-
Ceritanya sering bersifat anonim (tanpa nama)
-
Milik bersama
Prosa
Baru:
-
Prosa baru bersifat dinamis (senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat)
-
Masyarakatnya sentris ( cerita mengambil bahan dari kehidupan masyarakat sehari-hari)
-
Bentuknya roman, cerpen, novel, kisah, drama. Berjejak di dunia yang nyata, berdasarkan kebenaran dan kenyataan
-
Terutama dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
-
Dipengaruhi siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas
-
Tertulis
1.
Prosa lama
Prosa lama adalah karya sastra
daerah yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan
barat. Dalam hubungannya dengan kesusastraan Indonesia maka objek
pembicaraan sastra lama ialah sastra prosa daerah Melayu yang
mendapat pengaruh barat. Hal ini disebabkan oleh hubungannya yang
sangat erat dengan sastra Indonesia. Karya sastra prosa lama yang
mula-mula timbul disampaikan secara lisan. Disebabkan karena belum
dikenalnya bentuk tulisan. Dikenal bentuk tulisan setelah agama dan
kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Melayu mengenal
tulisan. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu
pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra
Indonesia mulai ada.
Bentuk-bentuk
sastra prosa lama adalah:
-
Mite adalah dongeng yang banyak mengandung unsur-unsur ajaib dan ditokohi oleh dewa, roh halus, atau peri. Contoh Nyi Roro Kidul
-
Legenda adalah dongeng yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Contoh: Sangkuriang, SI Malin Kundang
-
Fabel adalah dongeng yang pelaku utamanya adalah binatang. Contoh: Kancil
-
Hikayat adalah suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa. Contoh: Hikayat Hang Tuah.
-
Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Contoh: Cerita Pak Belalang.
-
Cerita berbingkai adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam
Tokoh-tokoh
di prosa lama :
-
Hamzah Pansuri
-
Abdul Rauf
-
Nuruddin Arraniri
2. Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa
yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Prosa
baru timbul sejak pengaruh Pers masuk ke Indonesia yakni sekitar
permulaan abad ke-20. Contoh: Nyai Dasima karangan G. Fransis, Siti
mariah karangan H. Moekti.
Berdasarkan isi atau sifatnya
prosa baru dapat digolongkan menjadi:
-
Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Contoh: karangan Sutan Takdir Alisjahbana: Kalah dan Manang, Grota Azzura, Layar Terkembang, dan Dian yang Tak Kunjung Padam.
-
Riwayat adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa atau Prof. Dr. B.I Habibie atau Ki hajar Dewantara.
-
Otobiografi adalah karya yang berisi daftar riwayat diri sendiri.
-
Antologi adalah buku yang berisi kumpulan karya terplih beberapa orang. Contoh Laut Biru Langit Biru karya Ayip Rosyidi
-
Kisah adalah riwayat perjalanan seseorang yang berarti cerita rentetan kejadian kemudian mendapat perluasan makna sehingga dapat juga berarti cerita. Contoh: Melawat ke Jabar – Adinegoro, Catatan di Sumatera – M. Rajab.
-
Cerpen adalah suatu karangan prosa yang berisi sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku, tokoh dalam cerita tersebut. Contoh: Tamasya dengan Perahu Bugis karangan Usman. Corat-coret di Bawah Tanah karangan Idrus.
-
Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dan kehidupan orang-orang. Contoh: Roromendut karangan YB. Mangunwijaya.
-
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yangs ifatnya objektif dan menghakimi.
-
Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
-
Esei adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Tokoh-tokoh
di prosa baru :
-
Merari Siregar
-
Marah Rusli
-
Muhammad Kasim
-
Abdul Muis
-
Suman H.S
PERIODISASI
SENI
SEJARAH
PERKEMBANGAN SENI RUPA
Kata
Art
(Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
sebagai seni. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan
manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium penggungkapan gagasan
seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk,
huruf, angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa yang
dijadikan medium inilah kemudian dikenal cabang-cabang seni rupa
seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni desain, dan
sebagainya.
Sebagai
karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan.
Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi
(dwimatra) dan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni
rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang diterakan pada bidang
datar seperti gambar, lukisan, dan sejenisnya. Sedangkan karya seni
rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang menggunakan bentu-bentuk
yang memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi) sebagai mediumnya,
seperti patung, karya kriya, dan sejenisnya.
Selain
penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan
manusia. Berdasarkan kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini
(pure art/fine art) dan seni rupa pakai (applied art) yang sering
disebut dengan seni kriya.
Seni
rupa murni atau seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk
penikmatan semata dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan
sehari-hari. Karya seni murni dapat kita temukan dalam bentuk
lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai atau seni
pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga
memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya
(craft).
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi
dalam pengertian terbatas seni kriya dapat diartikan sebagai
kerajinan tangan.
SEJARAH
SENI RUPA
Perkembangan
seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern.
Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode
sebagai berikut:
-
Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni
rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam
batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal
peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah
yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat
prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang
digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada
akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa
tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini.
Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang
terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di
Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.
Lukisan-lukisan
yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut
dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini
diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang
sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison
atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi
hutan.
-
Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil
serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki
peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban
tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan
dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx
serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain
bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan
bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa
Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa
di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan
bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik,
jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu,
bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah
bangsawan di kota Pompei.
Periode
ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan
agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada
saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad
pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan
Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa)
dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja
memiliki pengaruh yang sangat besar.
Zaman
renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai
bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh
berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan.
Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah
dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama.
Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi dan juga
filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas
waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang
dipercayai gereja.
Tokoh-tokoh
seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini
terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding,
relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta
patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia
serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
Kata
Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak
beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio
dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada
pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke
seluruh daratan Eropa.
Jika
misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman
pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan
diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung
pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan
berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640),
seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan
otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo
diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang,
sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada
zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas.
Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat,
dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan
kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini
kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang
tidak berharga.
-
Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian
kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani
Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal
dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni
patung.
Beberapa
catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa
pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:
-
Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
-
Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum.
-
Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
-
Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.
Beberapa
tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili
aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:
-
Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis David (1748-1825)
-
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
-
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
-
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
-
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
-
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes, dll
-
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.
-
Seni Rupa Abad ke-20
Dengan
pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam
bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan
spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan
negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru
dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran
yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang
dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo
Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis
Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis
Wassily Kadinsky.
MIND
MAPING
Komentar
Posting Komentar